Kelas Spesial Internet Marketing “LARIS” Bersama Coach Ardi Pray

Rabu malam pukul 19.45 aku sampai diparkiran lokasi acara, Pecel Emak Mbing – tampak luar peserta sudah berdatangan dengan obrolan santainya, aku bergegas masuk serasa menyalami peserta lainnya dan langsung tertuju pada kursi yang ada sandarannya di sebelah kanan depan.

Tema LARIS: Link Andalan Raih Income Stabil menjadi magnet bagi puluhan peserta dari komunitas Ngobis Kaffah. Antusiasme begitu tinggi hingga tercatat sebagai kelas dengan jumlah peserta terbanyak selama acara Ngobis yang terjadwal setiap hari Rabu. Menariknya, bukan hanya mahasiswa yang hadir, namun diantaranya bapak-bapak berusia 50 tahun ke atas yang ikut menyimak arahan pemateri.

Sesi ini menghadirkan Coach Ardi Pray Golden Mind, owner Kafila Training & Consulting sekaligus praktisi digital marketing yang telah banyak membantu UMKM dan pelaku usaha merintis strategi pemasaran online.

Perjalanan Hidup yang Menjadi Inspirasi

Di awal materi, Coach Ardi membagikan kisah hidupnya yang pernah terpuruk karena jeratan riba. Bukan saja karena utang, melainkan transaksi dan akad usaha yang kala itu belum sesuai syari’ah. Dari ujian tersebut, ia tersadar bahwa setiap cobaan dari Allah, pasti memiliki alasan. Kita tak sepenuhnya dapat menyelesaikan semua masalah yang menimpa, namun Allah mengajarkan untuk sabar dan terus mencoba. Ia kemudian mencari pencerahan melalui pelatihan manajemen diri, memperdalam ilmu muamalah syariah kepada ahlinya – diantaranya ustad Lukman sekaligus sebagai pembina Ngobis. Hingga akhirnya ia memahami bahwa manusia perlu berikhtiar menemukan solusi, seraya yakin akan kebesaran Allah.

Setelah sepuluh tahun berkarier di sebuah BUMN di Jakarta, ia memutuskan pensiun lebih awal. Coach Ardi kembali ke tanah kelahirannya di Bondowoso, lalu selang beberapa bulan kemudian menemukan komunitas Ngobis Kaffah di Jember. Dari sinilah ia membangun personal branding sebagai seorang trainer, sekaligus meneguhkan niatnya berbagi ilmu.

Materi Internet Marketing gaya “Tempel”

Dari tempat dudukku di barisan depan sebelah kanan, terlihat jelas bagaimana antusias Coach Ardi menular ke seluruh peserta. Materi yang cenderung teknis disampaikan dengan bahasa yang sederhana, lugas sehingga mudah dipahami bahkan bagi pemula. Sesekali ia berkelakar bahwa suguhan dan teh hangat yang tersaji bukan pajangan, itu untuk peserta – saking antusiasnya peserta memperhatikan betul kalimat dan tekanan intonasi yang tersampaikan.

“Prinsip dasarnya sederhana: agar produk atau jasa dikenal, kita harus sering muncul di hadapan banyak orang. Bukan soal skill khusus, tapi soal konsistensi”, ujarnya menegaskan.

Kami dibimbing mulai dari langkah dasar:

  • Membuat akun media sosial.
  • Pemilihan kata kunci (keyword).
  • Pemakaian hashtag.
  • Memanfaatkan platform populer seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung pentingnya mengisi media sosial kurang populer lainnya sebagai alternatif pasar. Peserta dikenalkan dengan tools seperti Google Trends, TikTok FYP, hingga teknologi AI untuk membantu menyusun manajemen konten.

Coach Ardi menekankan, jangan terjebak pada keterbatasan aplikasi. Jika hanya bisa PowerPoint, gunakan saja. Kalau lebih nyaman menulis dengan Notepad, tak masalah. Yang penting adalah konsistensi dalam menyiapkan konten. Bahkan, kita bisa menyiapkan bahan konten setahun penuh (360 hari) dapat diselesaikan hanya dalam waktu dua minggu.

Pesan Spiritual dan Praktis

Ditengah pemaparannya, Coach Ardy mengingatkan bahwa setiap solusi sejatinya berawal dari diri sendiri. Perbaiki kualitas shalat, lalu carilah jawaban dari orang yang ahli di bidangnya. Jangan ragu menimba ilmu, singkirkan mindset kompetitor karena semua ilmu hakikatnya milik Allah.

Selain itu, ia juga mendorong peserta untuk melakukan benchmarking, memahami manajemen CRM, serta merancang strategi marketing dan sales yang terukur.

Foto: Anggadestyo

Penutup

Kelas SEO ala LARIS malam itu bukan sekadar belajar internet marketing. Buatku ini sebagai energi tambahan, dari aktifitasku yang memang kesehariannya bergelut dengan laptop terkoneksi online. Sekaligus sebagai pengingat bahwa bisnis digital bukan hanya soal angka, algoritma, atau strategi, melainkan juga tetep menjunjung tinggi nilai syariah, keberkahan, dan konsistensi.

Semoga kisah dan ilmu yang dibagikan Coach Ardi menginspirasi lebih banyak pelaku usaha desa untuk terus bertumbuh di era digital.

Coach Ardi Pray: Kaafila Public Speaking | Training Digital Marketing | Manajemen SDM | Konsultan Bisnis Jember

0
0

Leave a comment